Alif Fikri tak pernah ingin bersaing dengan Randai, sahabat satu kampungnya. Namun, entah mengapa, Randai selalu menjadi bayang-bayang pencapaian Alif, baik dalam pendidikan maupun kisah cintanya. Alif berhasil kuliah di UNPAD, namun Randai berhasil masuk ITB lebih dulu, sebagaimana yang dicita-citakan Alif awalnya. Alif jatuh hati pada Raisa yang satu kampus dengannya, namun ternyata Randai jatuh hati juga kepada Raisa dan selalu berusaha mengambil hati Raisa. Beban hidup semakin berat setelah Ayah Alif meninggal dunia, dimana Alif harus berjuang agar bisa terus kuliah, sementara Randai terus melaju lewat prestasinya. Alif benar-benar diuji kesabarannya untuk mempertahankan persahabatan dan cintanya juga menyelesaikan kuliahnya.